Beda Waktu Indonesia dan Negara - Negara Eropa

Pertanyaannya simpel saja, berapa jam perbedaan waktu Indonesia dengan Polandia? Menjawabnya yang agak panjang, karena tergantung musim. Singkatnya begini:
  • Pada musim gugur/dingin, waktu di Polandia ketinggalan 6 jam dari Indonesia (WIB)
  • Pada musim semi/panas, waktu di Polandia ketinggalan 5 jam dari Indonesia (WIB)
Kenapa juga ya bisa beda begitu? Setengah tahun beda 6 jam, setengah tahun berikutnya beda 5 jam, kayaknya ribet banget. Berarti kan orang-orang di Polandia sini (termasuk saya) harus menyesuaikan semua jam mereka – mulai dari jam tangan, jam dinding, jam meja, jam handphone (kalau software handphone-nya cukup canggih biasanya sih sudah otomatis menyesuaikan) – dua kali dalam setahun. Yang sekali mundur sejam, kali lain maju sejam.


Tetapi nggak cuma Polandia kok. Ternyata banyak sekali negara 4 musim, umumnya di kawasan Amerika Utara (USA) dan Eropa, yang menganut sistem “jam maju-mundur” ini, dimana waktu sengaja dimajukan satu jam pada saat musim panas. Pengaturan ini disebut Daylight Saving Time” atau DST, yang bertujuan untuk memanfaatkan lebih banyak cahaya alami dari matahari sehingga dapat mengurangi pemakaian lampu (hemat energi ceritanya). DST juga dikenal dengan istilah “summertime” karena yah memang diberlakukan pada musim semi-musim panas. Nanti saat musim gugur-musim dingin, waktunya kembali dimundurkan satu jam (back to normal). Ini yang dikenal dengan konsep spring forward, fall behind (benar kan maju-mundur?)
Kita tahu pada saat musim panas, matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lama sehingga siangnya (terangnya hari) menjadi lebih panjang. Pada musim panas itu, matahari sudah muncul sejak pukul 4 atau 5 pagi. Dengan dimajukan sejam, waktu yang seharusnya masih pukul 05:00 pagi menjadi pukul 06:00 pagi, dan orang-orang pun “terpaksa” sudah bangun dan memulai aktivitasnya. Tapi karena matahari sudah bersinar terang, jam segitu tidak perlu menyalakan lampu lagi baik di rumah maupun saat tiba di kantor nanti (tidak seperti saat musim dingin yang mataharinya baru muncul pkl 7 atau 8 pagi). Intinya jadi lebih hemat energi dengan memanfaatkan cahaya alami dari matahari.
Begitu pula sore/malamnya. DST diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas karena saat pulang kantor cuaca masih terang (jadi tingkat kecelakaan itu berkorelasi erat dengan kegelapan ya.. prinsip yang patut diingat). Waktu tidur pun seakan dipercepat, yang seharusnya masih pukul 8 malam bila maju sejam menjadi pukul 9 malam. Tibalah waktunya tidur (paling nggak untuk anak-anak, orang dewasa mah belum tentu hehehe..). Pemakaian lampu malam atau lampu tidur pun bisa dikurangi karena pada jam segini pun langitnya masih agak terang.
Kalau di Indonesia kan ada istilah WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur). Nah kalau di Eropa ini istilahnya:
  • CET (Central European Time) untuk waktu di musim gugur/dingin, dan
  • CEST (Central European Summer Time) untuk waktu di musim semi/panas dimana diberlakukan DST.
Update: Banyak yang menemukan catatan ini via google search karena ingin mencari tahu perbedaan waktu Indonesia dengan negara-negara Eropa. Beberapa negara di kawasan Eropa yang berada dalam time zone CET dan CEST adalah Austria, Belanda, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Ceko, Denmark, Hungaria, Italia, Jerman, Kroasia, Luxembourg, Monaco, Norwegia, Prancis, Polandia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Vatikan. Karena berada dalam time zone yang sama, di antara negara tersebut tidak ada perbedaan waktu. Sedangkan dibandingkan dengan Indonesia,  negara-negara Eropa tersebut mempunyai perbedaan waktu: telat 6 jam dari waktu Indonesia (WIB) pada saat musim gugur-dingin, dan telat 5 jam dari waktu Indonesia di saat musim semi-panas. Untuk mengetahui perbedaan waktu dengan negara-negara lain, coba cek World Clock dari situs timeanddate. Semoga membantu ya..
Tanggal mulai berlakunya DST berbeda-beda setiap tahun, dan juga berbeda-beda di tiap negara. Umumnya sih untuk kawasan Eropa, DST dimulai pada hari Minggu terakhir bulan Maret dan biasanya pada dini hari supaya tidak mengganggu aktivitas (karena saat dini hari masih waktunya orang tidur). Tapi waktunya belum tentu seragam; ada yang memajukan sejak pukul 1 pagi, 2 pagi, atau 3 pagi. Bahkan ada juga negara Eropa yang tidak menerapkan DST misalnyaIceland dan Rusia (Mulai tahun 2011 ini Rusia menyatakan tidak lagi memberlakukan DST). Benar-benar nggak serempak dan kadang bikin bingung juga apa maksudnya. Apalagi kalau ada yang janjian untuk chatting/menelpon keluar negeri pada pukul tertentu, atau nonton siaran pertandingan bola live dari salah satu liga di Eropa, bisa jadi meleset tuh waktunya. Begitu juga waktu berakhirnya DST dimana waktu kembali dimundurkan sejam (back to the normal time). Meskipun ada patokan regional yaitu untuk Eropa DST selesai pada hari Minggu terakhir bulan Oktober, tapi tetap saja tergantung peraturan negara masing-masing, mulai tanggal dan jam berapa mau kembali memakai waktu normal.
Untuk tahun 2011, DST di Polandia dimulai pada tanggal 27 Maret 2011 dimana pukul 02:00 pagi dimajukan menjadi pukul 03:00 pagi. DST tahun 2011 akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2011. Sedangkan untuk tahun depan, DST akan dimulai pada tanggal 25 Maret 2012 dan berakhir pada tanggal 28 Oktober 2011. Seperti sudah dijelaskan di atas, ini yang berlaku di Polandia. Kalau mau yakin apakah berlaku juga di suatu negara tertentu, ya harus dicek terlebih dahulu karena bisa jadi berbeda meskipun sama-sama negara 4 musim. Bisa cek di situstimeanddate.com
Pusing kan? Belum lagi manfaatnya yang kurang terbukti, karena sejauh ini ternyata belum ada penelitian yang bisa confirm bahwa DST ini berpengaruh positif terhadap tujuan hemat energi tersebut. Jelas lebih efektif pelaksanaan Earth Hour dengan cara mematikan lampu-lampu atau listrik selama 1 jam yang diikuti oleh lebih seratus negara. Tidak heran saat ini banyak pro-kontra terhadap pemberlakuan Daylight Saving Time yang complicated ini.

sumber : http://polandesia.wordpress.com/