Media transmisi data adalah sebuah penghantar atau pembawa
aliran bit data dari pengirim ke penerima data tersebut. Pada remote TV jenis
media yang digunakan merupakan jenis Unguided Transmission Media atau media transmisi tanpa kabel ( nirkabel ). Sesuai jenisnya
remote tv tidak menggunakan kabel untuk mengalirkan datanya, tapi memanfaatkan
cahaya inframerah sebagai pengalir datanya.
Inframerah merupakan cahaya, maka inframerah ini sudah pasti punya sifat
cahaya yakni bergerak lurus kesemua
arah. Inframerah ini mempunyai sifat kasat mata ( tak nampak ), namun sepertihalnya
cahaya tampak inframerah juga tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya
yang nampak oleh mata walaupun inframerah mempunyai panjang gelombang yang sangat
panjang di atas panjang gelombang cahaya merah. Cahaya inframerah dapat
ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.
Transmisi data yang menggunakan udara sebagai media
perantaranya seperti gelombag radio sudah banyak sekali di daerah-daerah, maka transmisi
data yang menggunakan jalur – jalur frekuensi tersebut bisa saja tumpang
tindih. Maka sebagai alternatifnya bisa menggunakan cahaya sebagai media
transmisinya dengan dimodulasi sebagai sinyal carrier. Untuk transmisi data
yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan
frekuensi carrier yang jau lebih rendah yaitu sekitar 30KHz sampai dengan
40KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika
menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas.
Transmisi data dengan infrared ini dikirimkan oleh penghasil
infra merah yang dimodulasi dengan
sinyal cariier untuk membawa data digital dan diterima oleh receiver infrared
yang kemudian dikodekan sebagai paket data biner ( data digital ). Panjang
sinyal data biner ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan yang
lain sehingga suatu remote kontrol hanya dapat digunakan untuk sebuah produk
dari perusahaan yang sama dan pada tipe yang sama. Contoh remote TV SHARP hanya
bisa digunakan untuk TV merk SHARP dan tidak dapat digunakan untuk TV merek
yang lain.
Komponen elektronika yang digunakan pada remote TV sebagai
pemancar inframerah ini adalah LED Infra merah dan komponen yang dapat
menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda
(photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan
merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi
pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra
merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan
kualitasnya cukup baik. Pada perangkat ini detektor cahaya yang digunakan
adalah komponen TSOP4838, di mana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi
detektor ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah
tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima
dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun
penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan
(bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali
menjadi data biner (bagian penerima). Protokol yang digunakan yakni protokol
IrDA.
Cara kerja
remote TV :
· Ketika tombol pada remote ditekan maka LED inframerah
akan mentransmitkan sinyal .
· Cahaya infrared dimodulasikan sebagai sinyal carrier
untuk membawa sinyal data.
· Proses
modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada
dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40
KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data)
adalah merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle
adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak
terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data. Semua remote
kontrol menggunakan transmisi sinyal infra merah yang dimodulasi dengan sinyal
carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30KHz sampai 40KHz.
· Infrared akan mentransmitkan
sebuah sinyal yang akan dideteksi oleh receiver sebagai urutan data biner. transmisi infra
merah terdapat dua terminologi yang sangat penting yaitu : ‘space’ yang
menyatakan tidak ada sinyal carrier dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal
carrier seperti pada gambar di bawah ini.
· Receiver
menerima sinyal carrier data dari transmitter infrared.
· Pengkodean data oleh receiver.
Pengkodean pada remote infra merah pada dasarnya ada
tiga macam dan semuanya berdasarkan pada panjang jarak antar pulsa atau
pergeseran urutan pulsa.
¨ Pulse-Width Coded Signal. Pada pengkodean ini panjang pulsa
merupakan kode informasinya. Jika panjang pulsa ‘pendek’ (kira-kira 550us) maka
dikatakan sebagai logika ‘L’ tetapi jika panjang pulsa ‘panjang’ (kira-kira
2200us) maka menyatakan logika ‘H’.
¨ Space-Coded Signals. Pada pengkodean ini didasarkan pada
panjang/pendek space. Jika panjang pulsa sekitar 550us atau kurang maka
dinyatakan sebagai logika ‘L’ sedangkan jika panjang space lebih dari 1650us
maka dinyatakan sebagai logika ‘H’.
¨ Shift Coded Signal. Pengkodean ini ditentukan pada urutan pulsa
dan space. Pada saat ‘space’ pendek, kurang dari 550us dan ‘pulse’ panjang, lebih
dari 1100us maka dinyatakan sebagai logika ‘H’. Tetapi sebaliknya jika ‘space’
panjang dan ‘pulse’ pendek maka dinyatakan sebagai logika ‘L’.Pengkodean ini
merupakan hal yang sangat penting karena tanpa mengetahui sistem pengkodean
pada sisi transmitter infra merah maka disisi receiver tidak bisa mendekodekan
data/perintah apa yang dikirmkan. Selain itu didalam pengkodean ini perlu
disisipkan suatu data yang dinamakan sebagai ‘device address’ sebelum
data atau perintah. Device addres ini menyatakan nomor alamat peralatan
jika terdapat lebih dari satu alat yang dapat dikendalikan oleh sebuah remote
kontrol pada suatu area tertentu.
· Data
diteruskan ke prosesor untuk diproses